Minggu, 29 Januari 2012

NISSAN GTR R-35



Nissan GT-R adalah MOBIL sport yang dibuat oleh NISSAN, dikeluarkan di JEPANG pada 6 Desember 2007, AMERIKA SERIKAT pada 7 Juli 2008, dan seluruh dunia pada Maret 2009.[3][4][5]
Nissan GT-R merupakan mobil sport terbaru yang dibuat di Jepang dan menggunakan mesin V6 dan twin-turbo dan transmisi automatik
Mesin V6 terbaru adalah 3.8-liter VR38DETT (dengan mesin twin-turbo) , menghasilkan 485 HP dan 588 NM pada 6400 rpm
Sejarah

 Nissan Skyline GT-R

Antara tahun 1969 hingga 1974, dan antara tahun 1989 hingga 2002, Nissan mencoba memproduksi versi performa yang lebih tinggi dari jajaran Skyline yang kemudian disebut sebagai Nissan Skyline GT-R.
Nissan GT-R, walaupun tidak lagi mencantumkan nama "Skyline" lagi, masih termasuk dalam generasi penerus mobil sport NIssan Skyline GT-R, dan oleh sebab itu juga, kode sasisnya CBA-R35, atau R35... NIssan GT-R R35 juga dipanggil "Godzila", nama panggilan yang sebenarnya "dimiliki" oleh Nissan Skyline GTR BNR32..

PRODUKSI
Versi resmi Nissan GTR ditampilkan pada acara 2007 Tokyo Motor Show, dan dilansir di Jepang pada 6 Desember 2007. Di US, Nissan GTR secara resmi diluncurkan pada 7 Juli 2008. Karena mesin dan sistem transminsinya merupakan buatan tangan, produksi Nissan GTR dibatasi menjadi 1000 unit per bulan.

Mesin pembakaran dalam

Mesin pembakaran dalam adalah sebuah mesin yang sumber tenaganya berasal dari pengembangan gas gas panas bertekanan tinggi hasil pembakaran campuran bahan bakar dan udara, yang berlangsung di dalam ruang tertutup dalam mesin yang disebut ruang bakar (combustion chamber).
"Mesin pembakaran dalam" sendiri biasanya merujuk kepada mesin yang pembakarannya dilakukan secara berselang-seling. Yang termasuk dalam mesin pembakaran dalam adalah mesin empat tak dan mesin dua tak, dan beberapa tipe mesin lainnya, misalnya mesin enam tak dan juga mesin wankkel. Selain itu, mesin jet dan beberapa mesin roket termasuk dalam mesin pembakaran dalam.

Animasi dari cara kerja mesin 2 tak
Mesin pembakaran dalam agak berbeda dengan mesin pembakaran luar (contohnya mesin uap dan mesin Stirling), karena pada mesin pembakaran luar, energinya tidak disalurkan ke fluida kerja yang tidak bercampur dengan hasil pembakaran. Fluida kerja ini dapat berupa udara, air panas, air bertekanan, atau cairan natrium yang dipanaskan di semacam boiler.
Sebuah mesin piston bekerja dengan membakar bahan bakar hidrokarbon atau hidrogen untuk menekan sebuah piston, sedangkan sebuah mesin jet bekerja dengan panas pembakaran yang mendorong bagian dalam nozzle dan ruang pembakaran, sehingga mendorong mesin ke depan.
Secara kontras, sebuah mesin pembakaran luar seperti mesin uap, bekerja ketika proses pembakaran memanaskan fluida yang bekerja terpisah, seperti air atau uap, yang kemudian melakukan kerja.
Mesin jet, kebanyakan roket dan banyak turbin gas termasuk dalam mesin pembakaran dalam, tetapi istilah "mesin pembakaran dalam" seringkali menuju ke "mesin piston", yang merupakan tipe paling umum mesin pembakaran dalam.
Mesin pembakaran dalam ditemukan di Cina, dengan penemuan kembang api pada Dinasti Song. Mesin pembakaran dalam resiprokat (mesin piston) ditemukan oleh Samuel Morey yang menerima paten pada 1 April.
CARA KERJA


Siklus empat-tak (atau siklus Otto)
1. Masukan
2. Kompresi
3. Pembakaran
4. Pembuangan
Seperti namanya, mesin pembakaran dalam 4 tak mempunyai 4 tahap dasar yang terus diulangi setiap 2 putaran mesin:
(1) Siklus masukan (2) Siklus kompresi (3) Siklus pembakaran (4) Sillus pembuangan
1. Siklus masukan: Siklus yang pertama dari mesin pembakaran dalam disebut dengan siklus masukan karena pada saat ini, posisi piston berpindah ke bawah silinder. Membukanya klep menyebabkan perubahan posisi piston, dan campuran bahan bakar yang sudah diuapkan memasuki ruang bakar. Di akhir siklus ini, klep masukan tertutup.
2. Siklus kompresi: Di siklus ini, kedua klep tertutup dan pistonnya kembali bergerak ke atas ke volume minimum, sehingga menekan campuran bahan bakar. Selagi proses penekanan, tekanan, suhu, dan kepadatan campuran bahan bakar meningkat.
3. Siklus pembakaran: Ketika pistonnya mencapai volume minimum, lalu busi akan memantikkan api lalu campuran bahan bakar pun terbakar. Terbakarnya bahan bakar ini memberikan tenaga pada piston sehingga piston kembali bergerak ke bawah dan menggerakkan crankshaft.
4. Siklus pembuangan: Di akhir siklus pembakaran, maka klep buang pun membuka. Selama siklus ini, pistonnya kembali bergerak ke atas menuju volume silinder minimum. Ketika klep buangan membuka, maka gas sisa pembakaran keluar dari silinder. Di akhir siklus ini, klep buangan menutup, klep masukan kembali membuka, dan siklus ini dimulai dari awal lagi.






  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar